Penjaga gawang Hebat Aktif yang Jarang-jarang Bermain di Tim nasional

Liputan9 - Penjaga gawang Hebat Aktif yang Jarang-jarang Bermain di Tim nasional, Dapat bela timnas tentu ialah kemauan dari mayoritas pemain sepak bola. Tiap pemain pasti berusaha keras saat bela timnya, bukan hanya agar timnya beprestasi, tapi juga agar dia dapat diundang ke tim nasional. Sekedar nama besar saja tidak jamin seorang pemain bakal menjadi unggulan untuk negaranya.

Itu bisa dibuktikan pengalaman dari beberapa penjaga gawang hebat yang aktif bermain sekarang ini. Walau mereka punyai nama besar, rupanya mereka masih tetap kurang peluang bertanding dengan tim nasional.

Penjaga gawang Hebat Aktif yang Jarang-jarang Bermain di Tim nasional

Biasanya itu muncul karena mereka kalah berkompetisi dengan penjaga SLOT ONLINE TERBAIK gawang-kiper yang lain senegara sama mereka. Inilah 5 penjaga gawang hebat aktif yang jarang-jarang bermain bersama tim nasional.

Penjaga gawang Hebat Aktif yang Jarang-jarang Bermain di Tim nasional

1. Ederson Moraes (Brasil)

Ederson Moraes ialah penjaga gawang khusus Manchester City semenjak musim 2017/18. Sepanjang 4 musim dia masih stabil tampilkan permainan terbaik untuk The Citizens. Ederson telah tampil 192 kali untuk City di semua gelaran dan menulis 95 clean sheet. Bahkan juga, dia berhasil raih golden glove Premier League dalam dua musim paling akhir.

Tetapi, di Tim nasional Brasil, Ederson masih kesusahan geser status khusus dari Alisson Becker. Walau telah kiprah bersama tim nasional semenjak 2017, selama ini dia baru menulis 14 caps bersama tim nasional. Itu terhitung 2 performa di Copa America 2021 sampai set perempat final. Dapatkah satu saat Ederson geser Alisson dari pos penjaga gawang khusus?


2. Kepa Arrizalabaga (Spanyol)

Nama Kepa Arrizalabaga makin jarang-jarang kedengar dalam satu tahun ke belakang karena dia sekarang cuman jadi opsi ke-2 di Chelsea. Musim kemarin dia cuman tampil 14 kali di semua gelaran. Walau sebenarnya, pria dari Spanyol ini masih dengan status penjaga gawang paling mahal di dunia. Predikat itu dia pikul semenjak dihadirkan pada 2018 pada harga 80 juta euro atau sekitaran Rp1,37 triliun.

Susah mendapatkan tempat khusus di club, Kepa juga kesusahan merampas pos khusus penjaga gawang Tim nasional Spanyol. Semenjak kiprah di tim nasional pada 2017, Kepa baru menulis 11 performa saja selama ini. Akhir kali dia mengenakan seragam tim nasional juga telah lumayan lama, yakni Oktober 2020. Kapan Kepa akan dipercayai bela negaranya kembali?


3. Pepe Reina (Spanyol)

Pepe Reina ialah penjaga gawang asal Spanyol yang jarang-jarang mendapatkan peluang bermain di tim nasional. Sekarang ini hal itu lumrah karena kiper Lazio ini telah berumur 38 tahun. Tetapi, sebetulnya Reina telah jarang-jarang bisa peluang sejak dalam periode jayanya dahulu.

Reina memang menjadi satu diantara penjaga gawang yang dibawa Tim nasional Spanyol ke kompetisi mayor, seperti Piala Eropa dan Piala Dunia. Tetapi, dia selalu cuman didapuk sebagai cadangan. Pada Piala Dunia 2006 sampai Piala Dunia 2014 dia jadi cadangan Iker Casillas, sedang di Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018 dia jadi lapisan David De Gea.

Semenjak kiprah tahun 2005, Reina baru tampil 36 barangkali untuk tim nasional. Tahun ini, untuk pertamanya kali, dia tidak masuk tim Spanyol di Piala Eropa. Reina memanglah belum mengatakan pensiun dari tim nasional, tetapi menyaksikan umur dan peluang yang semakin tipis, bisa saja profesinya bersama La Furia Roja sudah habis.


4. Marc-Andre Ter Stegen (Jerman)

Di Tim nasional Jerman, ada Manuel Neuer yang demikian kuat dan stabil setiap menjaga gawang negaranya hingga penjaga gawang-kiper Jerman lain susah menggesernya. Itu terhitung Marc-Andre Ter Stegen, penjaga gawang khusus Barcelona yang sebetulnya mampu tampil oke.

Sepanjang 7 musim bela Barca, Ter Stegen menulis 278 performa di semua gelaran dengan catatan 114 clean sheet. Tetapi di tim nasional, dia baru tampil 25 kali walau telah kiprah semenjak 2012. Ter Stegen bahkan juga tidak pernah tampil di Piala Eropa dan Piala Dunia karena susahnya menandingi Neuer. Kemungkinan dia akan bisa peluang saat Neuer telah pensiun kelak.


5. Team Krul (Belanda)

Paling akhir ada Team Krul, penjaga gawang asal Belanda yang habiskan mayoritas profesinya di Inggris. Banyak pecinta sepak bola tentu masih ingat tindakan luar biasa Krul bersama tim nasional di Piala Dunia 2014. Waktu itu dia ditempatkan sebagai penjaga gawang alternatif khusus untuk set beradu penalti dan pada akhirnya sukses menepiskan 2 tendangan penalti musuh sampai Team Oranye menang.

Tetapi, SITUS JUDI SLOT selainnya kejadian itu, tidak banyak perolehan yang sempat dia capai bersama tim nasional karena dia memang jarang-jarang tampil. Semenjak 2011 Krul cuman punyai koleksi 15 caps untuk Belanda di semua gelaran. Dia tidak tampil di Piala Eropa 2020 walau masuk tim. Krul masih berumur 33 tahun dan bisa perjuangkan tempatnya kembali di masa datang.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »